Musim lalu Mourinho berhasil mengantar Inter Milan meraih tiga gelar juara dalam semusim, termasuk menjadi kampiun Liga Champions. Di ajang yang disebut terakhir, Mourinho juga sudah pernah menjadi jawara saat melatih FC Porto.

Tangan dingin Mourinho itulah yang lantas membawanya ke Santiago Bernabeu. Di sini si pria Portugal diharapkan dapat kembali menunjukkan hasil dari besutan tangan dinginnya.

Kini Madrid bersiap untuk memulai perjalanannya di Liga Champions dengan menjamu Ajax, Kamis (16/9/2010) dinihari WIB. Untuk laga ini, Mourinho mengaku cukup deg-degan karena timnya masih kalah persiapan ketimbang lawan, setelah hanya main di dua partai liga ditamba lagi dengan adanya jeda partai internasional.

“Saya sama sekali tidak tenang karena ini adalah Liga Champions dan Ajax sudah memainkan empat partai di kompetisi mereka dan total 10 partai resmi,” keluhnya seperti dilansir Yahoosports.

“Mereka harusnya lebih bugar dari kami,” lanjut Mourinho yang sudah bertekad membawa Madrid juara Liga Champions lagi sejak 2002.

Laju Ajax di kompetisi domestiknya niscaya juga bikin Mourinho cukup waspada karena ia tahu bahwa di dalam kamus ‘Si Putih’ kemenangan adalah harga mutlak.

“Kami adalah favoritnya dan kami harus menang karena penting untuk mendapat awal bagus di Liga Champions.”

“Tipe permainan Ajax berbeda dengan Osasuna (yang ditekuk Madrid 1-0 akhir pekan lalu –red), jadi laga ini akan berbeda. Mereka punya sejumlah pemain berbakat,” lugas Mourinho.